PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca merupakan salah
satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Karena dengan
membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan
pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan
memungkinkan orang tersebut mampu memperluas daya pikirnya, mempertajam
pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan demikian kegiatan membaca
merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan
meningkatkan diri.Membaca merupakan salah satu kunci utama untuk memasuki
istana ilmu, berperan sebagai landasan yang mantap serta kegiatan yang
menyajikan sumber-sumber bahan yang tak pernah kering bagi berbagai aktifitas
ekpresif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari.(Amir, 1996:26).
Pembelajaran membaca
memang mempunyai peranan penting sebab melalui pembelajaran membaca, guru dapat
mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kualitas anak
didik.(Akhadiah, 1992:29).Membaca bukanlah sekedar menyuarakan lambing-lambang
tertulis tanpa mempersoalkan rangkaian kata-kata atau kalimat yang dilafalkan
tersebut dipahami atau tidak, melainkan lebih dari itu.Tingkatan membaca
seperti itu tergolong jenis membaca permulaan.Pembelajaran membaca di kelas I
dan kelas II merupakan pembelajaran membaca permulaan (tahap awal). Kemampuan
membaca yang diperoleh siswa kelas I dan kelas II akan menjadi dasar
pembelajaran membaca lanjut. Oleh sebab itu pembaca permulaan benar-benar
memerlukan perhatian guru supaya dapat memberikan dasar yang kuat, sehingga
pada tahap membaca lanjut siswa sudah memiliki kemampuan membaca yang
memadai.Di sekolah dasar membaca dan menulis merupakan faktor utama yang perlu
dilatih dari dini.Dengan membaca dan menulis kita bisa mengikuti perkembangan
pembelajaran di segala bidang.Tidak hanya dalam pembelajaran bahasa saja.
Dengan berdasarkan
pemaparan diatas maka dirasa perlu untuk membahas teknik membaca cepat dan
penerapannya dalam lingkungan akademik.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa
pengertian membaca?
2. Apa
saja jenis dan tahapan dalam membaca?
3. Apa
saja teknik membaca cepat?
4. Apa
rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca?
5. Bagaimana
menghitung Kecepatan Efektif Membaca yang dicapai?
6. Apa
saja hambatan dalam membaca cepat?
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas , tujuan penulisan makalah ini untuk:
1. Mengetahui
pengertian membaca
2. Mengetahui
jenis dan tahapan dalam membaca
3. Mengetahui
teknik membaca cepat
4. Mengetahui
rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca
5. Mengetahui
menghitung Kecepata Efektif Membaca yang dicapai
6. Mengetahui
hambatan dalam membaca cepat
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Membaca
Membaca adalah usaha
memahami bacaan sebaik-baiknya; jika teks yang dilafalkan maka pembelajarannya
jelas dan fasih, tepat informasi dan penjedaannya, sehingga komunikatif dengan
pendengar, dan juga ditandai oleh suatu pemahaman teks.(Amir, 1996:2). Membaca
adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau
hanya di hati. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Indonesia, 2002:18). Membaca adalah merupakan perbuatan yang dilakukan
berdasarkan kerjasama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami dan
memikirkan.(Yasin Burhan, 1971:90).Menurut Ronald Barker dan Robert Ekskarpit
(1975:155), membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktifitas pembaca
yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Setelah proses yang
bersifat mekanis tersebut berlangsung, maka nalar dan intuisi kita bekerja
pula, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Dengan penghayatan, pembaca
berarti telah pula merasakan nuansa naskah sehingga bisa pula melangsungkan
perenungan. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. (H.G. Taringan, 1985:7).Menurut Ahmad S
Harja Sujana (1985:3) menyatakan bahwa membaca merupakan kegiatan yang merespon
lambing-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat.
Semua pengertian di atas benar, hanya
masalahnya dari sudut manakah kita memandang dan dalam konteks apa. Membaca
yang hanya terbatas pada pembunyian lambang tertulis dan pelafalan kata tanpa
harus memahami naskah dinamakan membaca permulaan.Membaca yang sudah berusaha
untuk memahami bacaan dinamakan membaca lanjut. (Tim Penyusun Kamus Pusat Indonesia,
2002:8). Jadi muara akhir kegiatan membaca adalah memahami ide atau gagasan
yang terkuat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan.Dengan demikian
pemahamanlah yang menjadi produk membaca yang bisa diukur.Selain fakta
penangkapan dan pemahaman, membaca juga mementingkan ketepatan dan
kecepatan.Idealnya, kita bisa membaca dalam waktu yang singkat untuk bahan
relative banyak, dengan tingkat pemahaman yang tinggi dan selaras dengan maksud
penulis.Aktifitas membaca membutuhkan pula kompetensi / kemampuan bahasa,
kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Faktor-faktor yang
mendasar tadi, tidak bersifat statis melainkan menulis harus semakin bertambah
karena kegiatan membaca, disamping lantaran aktifitas yang lain. Pada saat kita
aktif membaca, referen kehidupan, intelektualitas dan khazanah kata, kita pun
meningkat artinya semakin aktif kita membaca maka akan semakin tinggi
pengetahuan yang kita dapatkan.
2.2 Jenis dan
Tahapan dalam Membaca
1.
Jenis Membaca
Berdasarkan cara
membaca, membaca dibedakan menjadi:
a.
Membaca Bersuara
(membaca nyaring).
Yaitu membaca yang dilakukan dengan bersuara, biasanya dilakukan oleh kelas tinggi / besar. Sebenarnya apabila kita berpegang pada batasan-batasan tentang membaca, semua perbuatan membaca tentu saja kedengaran orang lain. Perbedaannya terletak pada persoalan berapa jauh suara bacaan dapat didengar orang lain. Istilah membaca keras maksudnya membaca dengan suara nyaring. Oleh karena itu adalah istilah, "membaca nyaring". Mengapa harus bersuara keras atau nyaring karena perlu didengar oleh orang lain. Biarpun membaca untuk diri sendiri, bagi anak kelas I mempunyai kebiasaan keras atau nyaring. Tujuan membaca keras agar guru dan kawan sekelas dapat menyimak. Dengan menyimak guru dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca keras bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan seperti berikut:
Yaitu membaca yang dilakukan dengan bersuara, biasanya dilakukan oleh kelas tinggi / besar. Sebenarnya apabila kita berpegang pada batasan-batasan tentang membaca, semua perbuatan membaca tentu saja kedengaran orang lain. Perbedaannya terletak pada persoalan berapa jauh suara bacaan dapat didengar orang lain. Istilah membaca keras maksudnya membaca dengan suara nyaring. Oleh karena itu adalah istilah, "membaca nyaring". Mengapa harus bersuara keras atau nyaring karena perlu didengar oleh orang lain. Biarpun membaca untuk diri sendiri, bagi anak kelas I mempunyai kebiasaan keras atau nyaring. Tujuan membaca keras agar guru dan kawan sekelas dapat menyimak. Dengan menyimak guru dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca keras bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan seperti berikut:
1.
Membaca Klasikal
Yaitu membaca yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas. Membaca klasikal biasa dilaksanakan di kelas I. Dengan tujuan supaya anak yang belum lancar membaca bisa menirukannya lebih dahulu.
Yaitu membaca yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas. Membaca klasikal biasa dilaksanakan di kelas I. Dengan tujuan supaya anak yang belum lancar membaca bisa menirukannya lebih dahulu.
2.
Membaca
Berkelompok
Yaitu membaca yang dilakukan oleh sekelompok siswa dalam satu kelas. Biasanya dilakukan secara berderet. Satu deret dijadikan satu kelompok. Dengan membaca kelompok guru dapat memperhatikan lebih serius (khusus) anak-anak yang sudah lancar membaca ataupun yang belum lancar membaca. Bagi anak-anak yang belum lancar membaca biasanya cenderung diam (tidak menirukan).
Yaitu membaca yang dilakukan oleh sekelompok siswa dalam satu kelas. Biasanya dilakukan secara berderet. Satu deret dijadikan satu kelompok. Dengan membaca kelompok guru dapat memperhatikan lebih serius (khusus) anak-anak yang sudah lancar membaca ataupun yang belum lancar membaca. Bagi anak-anak yang belum lancar membaca biasanya cenderung diam (tidak menirukan).
3.
Membaca
Perorangan
Yaitu membaca yang dilakukan secara individu. Membaca perorangan diperlukan keberanian siswa dan mudah dikontrol oleh guru. Biasa dilaksanakan untuk mengadakan penilaian.
Yaitu membaca yang dilakukan secara individu. Membaca perorangan diperlukan keberanian siswa dan mudah dikontrol oleh guru. Biasa dilaksanakan untuk mengadakan penilaian.
b. Membaca
dalam Hati
Membaca dalam hati yaitu membaca dengan tidak mengeluarkan kata-kata atau suara. Dengan membaca dalam hati siswa dapat lebih berkonsentrasi, sehingga lebih dapat memahami isi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Membaca dalam hati sebenarnya membaca bagi orang dewasa atau orang tua. Tidak semua siawa SD dapat membaca dalam hati. Membaca dalam hati siswa SD tetap dilakukan dengan membaca bersuara atau membaca secara berbisik-bisik. Tidak dapat dilaksanakan secara sempurna. Khusus kelas I dan kelas II tidak ada pembelajaran membaca dalam hati. Kelas III-IV dapat dilatih membaca dengan suara bisik-bisik. Sedang kelas V-VI dapat membaca dalam hati secara lebih baik.
Tujuan pembelajaran membaca dalam hati agar siswa dapat:
Membaca dalam hati yaitu membaca dengan tidak mengeluarkan kata-kata atau suara. Dengan membaca dalam hati siswa dapat lebih berkonsentrasi, sehingga lebih dapat memahami isi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Membaca dalam hati sebenarnya membaca bagi orang dewasa atau orang tua. Tidak semua siawa SD dapat membaca dalam hati. Membaca dalam hati siswa SD tetap dilakukan dengan membaca bersuara atau membaca secara berbisik-bisik. Tidak dapat dilaksanakan secara sempurna. Khusus kelas I dan kelas II tidak ada pembelajaran membaca dalam hati. Kelas III-IV dapat dilatih membaca dengan suara bisik-bisik. Sedang kelas V-VI dapat membaca dalam hati secara lebih baik.
Tujuan pembelajaran membaca dalam hati agar siswa dapat:
a. berkonsentrasi
fisik dan mental
b. membaca
secepat-cepatnya
c. memahami
isi
d. menghayati
isi
e. mengungkapkan
kembali isi bacaan.
Konsentrasi fisik
maksudnya siswa (pembaca) dapat bebas sikap duduknya. Pandangan mata teramat
pada seluruh kalimat yang akan dibaca sebelum mengucapkan (dalam hati) kalimat
itu. Konsentrasi mental yaitu memerlukan ekstra penilaian.Pemikiran kita harus tertuju
pada bacaan yang sedang dihadapi.Tidak boleh membaca dalam hati dengan
pemikiran yang gundah dan kacau. Hasilnya pasti yidak maksimal, bahkan sering
tejadi melamun, membayangkan apa yang ada pada angan-angan. Hal ini sering
terjadi dan tidak diketahui oleh seorang guru, karma sama-sama dengan posisi
diam. Membaca dalam hati juga berusaha membaca secepat-cepatnya.Antara anak
satu bangku saja bisa selesainya tidak secara bersamaan, tergantung konsentrasi
si pembaca tersebut. Waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit. Siswa pun akan
lebih terkondisi, dengan membaca dalam hati, anak-anak tidak ada yang bermain
sendiri. Membaca dalam hati dapat menarik minat para siswa agar lekas
mengetahui atau memahami isi bacaan. Apabila latihan membaca dalam hati kerap
dilaksanakan akan dapat meninbulkan suasana demonstratif dari para siswa untuk
lekas dapat mengungkapkan kembali isi bacaan. Pemahaman isi tidak melalui
pendengaran terlebih dahulu.
c. Membaca
teknik
Membaca teknik hampir sama dengan membaca keras. Pembelajaran membaca teknik meliputi pembelajaran membaca dan pembelajaran membacakan. Membaca teknik lebih formal, mementingkan kebenaran pembaca serta ketepatan intonasi dan jeda. Dengan mengacu pada pelafalan yang standar, kegiatan membaca teknikser langsung memasuki kegiatan pembaca berita, pengumuman, ceramahi, berpidato, dsb. ( Amin ; 1996 : 28 ). Pembelajaran membaca dimaksudkan agar siswa dapat membaca untuk keperluan diri sendiri dan untuk keperluan siswa lain. Pembaca lebih bertanggung jawab kepada lafal dan lagu, serta isi bacaan. Pembelajaran membacakan pembaca bertanggung jawab atas lagu dan lafal. Tetapi kurang bertanggun jawab akan isi bacan. Yang lebih baik akan isi bacaan ialah pendengar atau para pendengarnya. Membaca teknik ialah cara membaca yang mencakup sikap, dan intonasi bahasa.
Latihan-latihan yang diperlukan diantaranya :
Membaca teknik hampir sama dengan membaca keras. Pembelajaran membaca teknik meliputi pembelajaran membaca dan pembelajaran membacakan. Membaca teknik lebih formal, mementingkan kebenaran pembaca serta ketepatan intonasi dan jeda. Dengan mengacu pada pelafalan yang standar, kegiatan membaca teknikser langsung memasuki kegiatan pembaca berita, pengumuman, ceramahi, berpidato, dsb. ( Amin ; 1996 : 28 ). Pembelajaran membaca dimaksudkan agar siswa dapat membaca untuk keperluan diri sendiri dan untuk keperluan siswa lain. Pembaca lebih bertanggung jawab kepada lafal dan lagu, serta isi bacaan. Pembelajaran membacakan pembaca bertanggung jawab atas lagu dan lafal. Tetapi kurang bertanggun jawab akan isi bacan. Yang lebih baik akan isi bacaan ialah pendengar atau para pendengarnya. Membaca teknik ialah cara membaca yang mencakup sikap, dan intonasi bahasa.
Latihan-latihan yang diperlukan diantaranya :
o Latihan
membaca di tempat duduk.
o Latihan
membaca di depan kelas.
o Latihan
membaca di mimbar.
o Latihan
membacakan. ( Depdiknas ; 2002 : 44 ).
Untuk itu jenis-jenis membaca
yang perlu dikembangkan di dunia pendidikan berdasarkan tekniknya adalah :
- Membaca intensif
Membaca intensif menitik beratkan pada persoalan pemahaman yang mendalam, pemahaman ide-ide naskah dari ide pokok sampai ide penjelas. Pada umumnya menggunakan objek kajian karya-karya ilmiah seperti buku pelajaran perkuliahan, hanya analisis, dsb. ( Amin ; 1996 : 27 ). - Membaca kritis
Membaca krirtis merupakan tahapan lebih jauh dari pada membaca intensif, dan dianggap sebagai kegiatan membaca yang bertataram lebih tinggi. Hal ini karena ide-ide buku yang telah dipahami secara baik dan detail, perlu respons (ditanggapi/dikomentari), bahkan dianalisis. Membaca kritis mensyaratkan pembacanya bersikap cermat, teliti, korektif, bisa menemukan kesalahan dan kejanggalan dalam teks, baik dilihat dari sudut isi maupun bahasanya, serta mampu pula membetulkan kesalahan-kesalahan itu. Membaca kritis sangat dibutuhkan sebagian landasan dan untuk kepentingan penulisan resensi buku, kritik sastra, analisis bacaan ilmiah dan sastra serta pembuatan mamakalah banding. Objek kajian membaca kritis tidak terbatas pada karya-karya ilmiah saja, buku-buku sastrapun dapat digunakannya. Pembaca kritis diminta menegakkan sikap objektif dan sportivitas serta cukup punya keterbukaan dan kedinamisan. ( Amin ; 1996 : 27 ). - Membaca cepat
Membaca cepat penting kita kuasai berkenaan dengan perolehan informasi-informasi keseharian. Membaca cepat dilaksanakan secara zig-zag atau vertical, punya prinsip melaju keras. Membaca cepat hanya mementingkan kata-kata kunci atau hal-hal yang penting saja, ditempuh dengan jalan melompat kata-kata dan ide penjelas. - Membaca apresiatif dan membaca
estetis
Dua kegiatan membaca ini agak bersifat khusus karena berhubungan dengan nilai-nilai efektif dan factor intensis/perasaan. Objek kajiannya terutama hanya sastra serta bacaan-bacaan lain yang ditukis denfgan bahasa yang indah. Tujuannya adalah pembinaan sikap apresiatif, suatu penghayatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai kaindahan dan nilai-nilai kejiwaan (spiritual). Merekapun demikian, factor pemahaman makna teks juga tidak boleh diabaikan sebab hakikat membaca memanglah memahami maksud yang terkandung dalam naskah.
Membaca apresiatif kita lakukan, karena kita menyadari bahwa buku-buku agama filsafat, buku-buku pendidikan dan psikologi, sungguh perlu didekati dengan sikap apresiatif, sikap penuh kecintaan dan penghayatan. Khusus membaca estetis, ia perlu disesuaikan dengan pelafalan yang jelas dan fasil, serta berirama tertentu. Yang penting, naskah atau hanya sastra yang dibaca itu terasa lebih hidup serta mampu menyentuh batin dan rasa haru pembaca ( Amin ; 1996 : 28 ). - Tahapan dalam Membaca
1. Mengenal Huruf
Agar anak-anak mudah mengenal huruf banyak sekali metode yang dilakukan:
a.Menyanyikan huruf A-Z gunanya adalah melatih anak dalam mengucapkan huruf dengan baik.
-Nyanyikanlah lagu "ABC" secara bersama -sama
-Bagilah anak menjadi empat kelompok
-Bagilah anak cara bernyanyi dengan suara keras,lembut,tinggi dan rendah,lambat ,cepat ,berbisik ,pelan dsb.
-Berilah kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih bagaimana mereka menyanyi
-Setiap kelompok di minta menyanyikan hanya satu bait dari lagu "ABC"
-Nyanyikanlah lagu "ABC"
Bagian 1---ABCDEFG
Bagian 2---HIJKLMN
Bagian 3---OPQRSTU
Bagian 4---VWXYZ
b.Kartu Huruf
alat yang diperlukan:
-Kartu huruf vokal a,i,u,e,o
-Kartu huruf konsonan
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar mengajak anak-anak melihat sebuah kartu gambar dan menyebutkan huruf depannya .misalnya gambar apel huruf a, gambar bola huruf b ,gambar cangkir huruf c dan seterusnya.
-Anak-anak menirukan pengajar
-cara menyebutnya tidak harus berurutan dari a,b,c dst dapat dilakukan secara acak
c. Perabaan Huruf
alat yang di perlukan:
-1 set huruf peraba dari huruf A sampai dengan huruf Z kartu ini pada permukaannya harus memiliki
permukaan yang kasar .sehingga pada saat di raba akan terasa di ujung jari.Kartu peraba ini bisa di buat
sendiri dengan AMPLAS lalu kita potong membentuk huruf dan kita tempelkan pada kertas berwarna
sehingga menarik perhatian anak.
-Anak akan di ajarkan perabaan dan mengenal cara alur penulisan ,misalnya huruf a di raba dan huruf b dst
-Pertama ajarlah anak meraba huruf mata terpejam kemudian dengan mata terbuka .ulangi satu huruf sam-
pai enam kali rabaan kemudian suruhlah anak mengikuti alur tadi dengan menulis di udara kemudian menu-
lis di atas tepung agar mudah di hapus baru kemudian menulis menggunakan pensil.
Dengan menggunakan kartu peraba ini anak mempunyai dua kemampuan sekaligus yaitu mengenal dan menulis huruf
d.Bentuk dan Huruf
-Gambarlah sebuah lingkaran,bujur sangkar dan segi tiga
-Tulislah beberapa huruf dalam setiap bentuk
-Dua huruf dalam satu bentuk lebih baik untuk permulaan.misalnya tulis huruf "T" dan "M" dalam bentuk ling-
karan .
-Kemudian ajukan pertanyaan dalam berbagai cara:
Bentuk apa yang berisi huruf "T" ?
Dalam bentuk apa huruf "M" berada?
e.Permainan Huruf
A. Melompat Ria
-Siapkan kartu-kartu yang masing-masing di atasnya tetulis satu huruf
-Tunjukkan kepada anak-anak satu kartu dengan huruf "L".
-Perlihatkan satu kartu kepada anak-anak dengan kata "Lompat" di atasnya.dengan demikian mereka
melihat bahwa kata "Lompat" di mulai dengan huruf "L"
-Pisahkan kartu yang telah di pakai
-Sisipkan kartu "L" setiap 3 atau 4 kartu lain di sisipkan
-Lakukan permainan ini dengan menggunakan huruf-huruf lainnya seperti "D" untuk duduk, "J" untuk
jongkok.
B. Ada apa di punggungku
-Gunakan jari tangan untuk menuliskan satu huruf di punggung anak
-Lihat apakah dia bisa menebak huruf apa yang di tulis di punggung nya
-Tulis huruf yang sama di punggung anak yang lain
-Berikan mereka semangat untuk saling menuliskan huruf di punggung temannya dan kemudian menebaknya
-Untuk anak yang lebih besar,tulislah nama teman mereka,hewan,bunga dll di punggung
2.Membaca Suku Kata
Setelah mengenal huruf selanjutnya guru membimbing anak belajar membaca suku kata,dengan memasang warna yang sesuai
Tahapan-Tahapan Membaca Suku Kata
a. Membaca suku kata secara bersama -sama pada saat klasikal kurang lebih 10 menit setiap hari.
Misalnya: ----ba bi bu be bo
ca ci cu ce co
Dua suku kata yang di atas di baca dua hari dan di ulang -ulang serta di acak sehingga membentuk suku kata misalnya: ca - be. be- ca ca -ca cu- ci ba - ca dst....demikian juga dengan suku kata yang lain.
b. Kartu Suku Kata
Alat yang di perlukan
-Kartu suku kata
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar meletakkan sebuah kartu dan anak mencari pasangan kartu sesuai warnanya.
-Jika sudah di pasang kartu di baca,misalnya kartu merah dengan merah,kartu kuning dengan kuning dst.
na si ro ti
Agar anak-anak mudah mengenal huruf banyak sekali metode yang dilakukan:
a.Menyanyikan huruf A-Z gunanya adalah melatih anak dalam mengucapkan huruf dengan baik.
-Nyanyikanlah lagu "ABC" secara bersama -sama
-Bagilah anak menjadi empat kelompok
-Bagilah anak cara bernyanyi dengan suara keras,lembut,tinggi dan rendah,lambat ,cepat ,berbisik ,pelan dsb.
-Berilah kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih bagaimana mereka menyanyi
-Setiap kelompok di minta menyanyikan hanya satu bait dari lagu "ABC"
-Nyanyikanlah lagu "ABC"
Bagian 1---ABCDEFG
Bagian 2---HIJKLMN
Bagian 3---OPQRSTU
Bagian 4---VWXYZ
b.Kartu Huruf
alat yang diperlukan:
-Kartu huruf vokal a,i,u,e,o
-Kartu huruf konsonan
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar mengajak anak-anak melihat sebuah kartu gambar dan menyebutkan huruf depannya .misalnya gambar apel huruf a, gambar bola huruf b ,gambar cangkir huruf c dan seterusnya.
-Anak-anak menirukan pengajar
-cara menyebutnya tidak harus berurutan dari a,b,c dst dapat dilakukan secara acak
c. Perabaan Huruf
alat yang di perlukan:
-1 set huruf peraba dari huruf A sampai dengan huruf Z kartu ini pada permukaannya harus memiliki
permukaan yang kasar .sehingga pada saat di raba akan terasa di ujung jari.Kartu peraba ini bisa di buat
sendiri dengan AMPLAS lalu kita potong membentuk huruf dan kita tempelkan pada kertas berwarna
sehingga menarik perhatian anak.
-Anak akan di ajarkan perabaan dan mengenal cara alur penulisan ,misalnya huruf a di raba dan huruf b dst
-Pertama ajarlah anak meraba huruf mata terpejam kemudian dengan mata terbuka .ulangi satu huruf sam-
pai enam kali rabaan kemudian suruhlah anak mengikuti alur tadi dengan menulis di udara kemudian menu-
lis di atas tepung agar mudah di hapus baru kemudian menulis menggunakan pensil.
Dengan menggunakan kartu peraba ini anak mempunyai dua kemampuan sekaligus yaitu mengenal dan menulis huruf
d.Bentuk dan Huruf
-Gambarlah sebuah lingkaran,bujur sangkar dan segi tiga
-Tulislah beberapa huruf dalam setiap bentuk
-Dua huruf dalam satu bentuk lebih baik untuk permulaan.misalnya tulis huruf "T" dan "M" dalam bentuk ling-
karan .
-Kemudian ajukan pertanyaan dalam berbagai cara:
Bentuk apa yang berisi huruf "T" ?
Dalam bentuk apa huruf "M" berada?
e.Permainan Huruf
A. Melompat Ria
-Siapkan kartu-kartu yang masing-masing di atasnya tetulis satu huruf
-Tunjukkan kepada anak-anak satu kartu dengan huruf "L".
-Perlihatkan satu kartu kepada anak-anak dengan kata "Lompat" di atasnya.dengan demikian mereka
melihat bahwa kata "Lompat" di mulai dengan huruf "L"
-Pisahkan kartu yang telah di pakai
-Sisipkan kartu "L" setiap 3 atau 4 kartu lain di sisipkan
-Lakukan permainan ini dengan menggunakan huruf-huruf lainnya seperti "D" untuk duduk, "J" untuk
jongkok.
B. Ada apa di punggungku
-Gunakan jari tangan untuk menuliskan satu huruf di punggung anak
-Lihat apakah dia bisa menebak huruf apa yang di tulis di punggung nya
-Tulis huruf yang sama di punggung anak yang lain
-Berikan mereka semangat untuk saling menuliskan huruf di punggung temannya dan kemudian menebaknya
-Untuk anak yang lebih besar,tulislah nama teman mereka,hewan,bunga dll di punggung
2.Membaca Suku Kata
Setelah mengenal huruf selanjutnya guru membimbing anak belajar membaca suku kata,dengan memasang warna yang sesuai
Tahapan-Tahapan Membaca Suku Kata
a. Membaca suku kata secara bersama -sama pada saat klasikal kurang lebih 10 menit setiap hari.
Misalnya: ----ba bi bu be bo
ca ci cu ce co
Dua suku kata yang di atas di baca dua hari dan di ulang -ulang serta di acak sehingga membentuk suku kata misalnya: ca - be. be- ca ca -ca cu- ci ba - ca dst....demikian juga dengan suku kata yang lain.
b. Kartu Suku Kata
Alat yang di perlukan
-Kartu suku kata
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar meletakkan sebuah kartu dan anak mencari pasangan kartu sesuai warnanya.
-Jika sudah di pasang kartu di baca,misalnya kartu merah dengan merah,kartu kuning dengan kuning dst.
na si ro ti
2.3 Teknik Membaca
Cepat
dua teknik dasar dalam
membaca cepat yakni:
- Menangkap dan mengenali kata
- Mempercepat gerakan mata
Mari kita bahas satu
per satu.
1. Menangkap dan mengenali kata
Dalam proses membaca,
mata bertindak sebagai indra yang menangkap kata-kata dalam bahan bacaan.
Kata-kata tersebut kemudian dikirim ke otak untuk dikenali sebagai sebuah kosa
kata, kelompok kata, maupun pemahaman sebuah kalimat.
Ternyata otak manusia
mampu memproses kata-kata dengan baik bahkan ketika urutannya dibolak-balik.
Coba Anda simak teks berikut:
Kmaemuapn mbecmaa cpeat
trkeiat eart dngean kmaemuapn mngelnaei ktaa.Mnuasia mngenelai breabgai ktaa
lweat bkuu dan tlisaun ynag dbiacaayn.Ktaa-ktaa tbuesret dsimiapn dlaam mmorei
oatk dan aakn dinalkei lbeih cpeat ktikea dtemuikan kmblaei pdaa baahn baacan
ynag brau.
Libeh habet lgai
tnyatera uturan ktaa tdiak tlaleru ptineng aslaakn psoisi hruuf preatma dan
trekahir tdiak bruebah.Adna hnaya ckuup mngelnaei hruuf preatma dan trekahir
tdai kmeduian dnegan kmemapaun laur baisa aakn mngeanilnya sbegaai sbeauh ktaa
spereti ynag Adna bcaa skeranag.Ini mneuurt rsiet ynag prenah dlikaukan
Uinvertisas Cmabrigde, Ingrigs.
Sekarang bandingkan
dengan teks aslinya
Kemampuan membaca cepat
terkait erat dengan kemampuan mengenali kata.Manusia mengenali berbagai kata
lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori
otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan
yang baru.
Lebih hebat lagi
ternyata urutan kata tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan
terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir
tadi kemudian dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata
seperti yang Anda baca sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan
Universitas Cambridge, Inggris.
Apa yang Anda rasakan
ketika membaca kedua teks tadi? Kebanyakan orang tidak akan mengalami kesulitan
berarti untuk membaca teks pertama. Mungkin kecepatannya akan lebih lambat
karena teks tersebut dibolak-balik. Walaupun demikian teks tersebut masih cukup
mudah dibaca dan dikenali sebagai kosa kata yang telah kita kenali sebelumnya.
Tulisan yang
dibolak-balik tadi sekaligus menjadi bukti bahwa Anda mampu membacanya. Inilah
prinsip yang akan kita gunakan dalam membaca cepat yakni mengenali kata demi
kata dengan kecepatan tinggi sehingga Anda bisa terus berpindah ke kata
berikutnya sambil membangun pemahaman dan konteks bahan bacaan.
Dalam membaca cepat
kemampuan mengenali kata adalah dasar. Ketika Anda melihat sekumpulan huruf
lewat mata dan mengirimkan ke otak, maka akan ada proses pengenalan terhadap
kata-kata tersebut terlebih jika Anda pernah mengenal kosa kata tersebut
sebelumnya. Itu mengapa orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif
lebih cepat dibandingkan orang yang jarang baca karena kekayaan kosa kata yang
telah dimiliki sebelumnya. Dalam teknik membaca cepat, kita akan melatih
kecepatan mengenali berbagai kosa kata tersebut.
Berikut latihan yang
dapat Anda lakukan. Coba lihat tulisan pada kolom pertama (paling kiri)
kemudian temukan kata yang sama pada 4 kolom berikutnya. Lakukan proses ini
dengan cepat dan sekali lirik. Semakin cepat dan akurat Anda mengenalinya
berarti semakin cepat pula kemampuan asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut
2.4 Rumus Menghitung
Kecepatan Efektif Membaca
Untuk mengukur kecepatan membaca ,
Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1.Catatlah waktu Anda mulai membaca
2.Catatlah waktu Anda selesai membaca
3.Catatlah berapa lama Anda membaca, lamanya....menit ....detik
4.Hitunglah jumlah kata dalam bacaan. Jumlah kata :....
5.Hitunglah kecepatan membaca Anda !
Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1.Catatlah waktu Anda mulai membaca
2.Catatlah waktu Anda selesai membaca
3.Catatlah berapa lama Anda membaca, lamanya....menit ....detik
4.Hitunglah jumlah kata dalam bacaan. Jumlah kata :....
5.Hitunglah kecepatan membaca Anda !
Rumus menghitung kecepatan membaca :
Jumlah kata yang dibaca
---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca
Tingkat Kecepatan
Membaca
--------------------------------
1.Pascasarjana : 400 kpm (kata per menit )
2.Mahasiswa : 325 kpm (kata per menit )
3.SMA : 250 kpm (kata per menit )
4.SD / SMP : 200 kpm (kata per menit )
--------------------------------
1.Pascasarjana : 400 kpm (kata per menit )
2.Mahasiswa : 325 kpm (kata per menit )
3.SMA : 250 kpm (kata per menit )
4.SD / SMP : 200 kpm (kata per menit )
- Manfaat atau keuntungan dari membaca cepat:
1. Menghemat
waktu
2. Meningkatkan
efesiensi
3. Memiliki nilai menyenangkan dan menghibur
4. Memperluas cakrawala mental
5. Membantu berbicara secara efektif
6. Membantu menghadapi ujian.
2.5 Menghitung Kecepatan
Efektif Membaca yang dicapai
Menghitung
kecepatan efektif membaca yang dicapai teman saya
Jumlah
kata yang dibaca= 312 kata
Jumlah
waktu membaca= 2 menit (120 detik)
312
-----
X 60 = 156 kpm
120
2.6 Hambatan dalam
Membaca Cepat
1. Sulit Konsentrasi
Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.
Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.
Kesulitan konsentrasi
membuat pikiran melayang entah ke mana dan huruf-huruf yang dibaca pun ikut
menguap terbang.Dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan
Anda menangkap dan memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat, maka
konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus
dengan pemahaman dan bukan sebaliknya.
Untuk itu ketika mulai
membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan Anda sulit
berkonsentrasi.Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu
ruangan yang nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai.Jika ada gangguan,
selesaikan dulu sebelum Anda mulai membaca.
Setelah hal di atas
dilakukan, selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan konsentrasi itu
sendiri.Dalam membaca cepat konsentrasi yang dibutuhkan adalah kerjasama antara
mata dan otak di mana mata bekerja menangkap kata dengan cepat dan otak
menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata demi kata yang ditangkap.
2. Rendahnya Motivasi
Hambatan berikutnya
dalam membaca adalah motivasi.Gangguan ini terutama dialami mahasiswa ketika
harus membaca text book tebal yang tidak disukai. Rendahnya motivasi akan
muncul ketika Anda hendak membaca suatu buku tapi tidak terlalu tahu buku
tersebut tentang apa. Maka Anda akan cenderung membaca sekedarnya saja dan
tidak terlalu berminat untuk membaca dengan pemahaman yang baik.
Bagaimana mengatasi
motivasi ini?Caranya adalah Anda harus menemukan jawaban mengapa Anda perlu
membaca buku tersebut. Bahasa kerennya What Is In It For Me?Jika buku tersebut text book perkuliahan
yang tebal dan membosankan, coba bayangkan apa yang menarik dari judulnya,
topik-topik yang dibahas di dalamnya, dan apa yang bisa Anda aplikasikan jika
menguasai buku tersebut. Jika buku tersebut sebuah biografi, coba bayangkat
betapa hebatnya orang yang dibahas, apa yang telah dia lakukan akan dapat
menjadi pelajaran bagi Anda. Jika buku tersebut adalah buku-buku self help atau
Management, bayangkan apa yang akan terbantu jika Anda bisa
menguasainya.
Jika telah berusaha sekuat tenaga
dan tetap tidak memiliki motivasi untuk membaca sebuah buku tertentu, maka
jangan-jangan buku tersebut memang tidak cocok buat Anda dan harus diganti
dengan buku yang lain.
Mengapa motivasi
penting dalam membaca? Nantinya ketika Anda mulai membaca teks yang panjang,
motivasi inilah yang akan mempertahankan stamina Anda dan memberi kekuatan
untuk terus membaca sampai selesai karena ingin mengetahui dan memahami isinya.
Tanpa motivasi mungkin ada bisa membaca sampai beberapa halaman, tapi setelah
itu segera bosan dan malas meneruskannya.
Motivasi menjadi pendukung
konsentrasi dan saling bantu membantu dalam menciptakan pemahaman yang utuh
baik secara nalar maupun emosional. Jika Anda memiliki otak yang cemerlang dan
konsentrasi yang tinggi, mungkin Anda bisa memahami materi dengan mudah.Akan
tetapi, motivasi-lah yang membantu untuk mempertahankan pemahaman tersebut
dalam jangka panjang karena motivasi melibatkan emosi dan keinginan untuk
menikmati suatu bahan bacaan.
3. Khawatir Tidak Memahami Bahan Bacaan
Ada orang yang minder
duluan ketika baru melihat buku yang hendak dibaca.Dia khawatir bahwa buku
tersebut terlalu berat dan nanti tidak bisa dipahami. Rasa khawatir ini
ternyata akan menjadi kenyataan jika Anda terus membawanya ketika membaca.
Kekhawatiran bahwa Anda tidak bisa atau sulit memahami isi bacaan akhirnya akan
benar-benar menjadi kenyataan.
Untuk itu singkirkan
semua kekhawatiran tersebut.Yakinkan pada diri Anda bahwa meskipun buku yang
hendak dibaca mungkin cukup sulit, bukan berarti Anda tidak bisa memahaminya.
Batu yang keras sekalipun akan berlubang oleh tetesan air yang terus menerus.
Rasa khawatir ini
paling sering jika membaca buku pelajaran terutama pada saat menjelang
ujian.Ada perasaan waktu Anda cukup terbatas, Anda kurang memiliki pengetahuan,
soal yang ditanyakan mungkin sangat beragam dan Anda harus menguasai satu buku
secara penuh untuk memahaminya. Kekhawatiran ini akan mengganggu kecepatan baca
maupun pemahaman Anda.
Jika Anda adalah
seorang pelajar atau mahasiswa, maka saya sarankan, secara rutin bacalah buku
teks yang diwajibkan jauh-jauh hari sebelum ujian. Dengan demikian rasa
khawatir tidak memahami akan hilang dan Anda dapat membacanya jauh lebih rileks
dan nyaman. Ketika ujian sudah menjelang, Anda tinggal mengulang sedikit
poin-poin penting untuk memastikan topik tersebut masih dikuasai tanpa perlu
membaca lagi keseluruhan buku.
4. Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Dalam Membaca
Hal terakhir yang kita
bahas dalam hambatan membaca adalah kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang.
Kebiasaan buruk dalam membaca jika terus dipelihara akan membuat kecepatan baca
Anda terganggu. Beberapa kebiasaan buruk yang lazim dimiliki orang adalah:
- Vokalisasi
Hal ini dilakukan dengan cara melafalkan apa yang Anda baca. Dengan demikian, kecepatan baca Anda akan sama dengan kecepatan berbicara. Tahukah Anda berapa kecepatannya? Sangat lambat, kira-kira cuma 120 kata per menit. Silakan Anda coba sendiri dan hitung. - Sub
Vokalisasi
Ada orang membaca tanpa suara di bibir, tapi di hati. Dengan cara ini, dampaknya kurang lebih sama dengan vokalisasi yakni kecepatan baca sama dengan kecepatan berbicara. - Gerakan
Bibir
Ada juga yang tidak bersuara, tapi bibir seperti orang berbicara dan melafalkan sesuatu. Kebiasaan ini berakibat sama dengan dua kebiasaan buruk yang kita bahas. - Gerakan
Kepala
Banyak orang ketika membaca kepalanya ikut bergerak mengikuti kata demi kata dalam bahan bacaan. Dengan demikian kepala bergerak secara teratur dari kiri ke kanan kembali lagi ke kiri dan seterusnya. Kebiasaan ini akan menghambat kecepatan baca karena pergerakan kepala sebenarnya kalah jauh dengan pergerakan mata. - Regresi
(Pengulangan ke belakang)
Pernahkah Anda membaca suatu kalimat atau paragraf kemudian tidak yakin dengan isinya atau merasa kurang paham kemudian Anda balik lagi dan mengulang kalimat atau paragraf tersebut. Bayangkan jika dalam satu halaman saja Anda melakukannya 10-15 kali, berapa banyak waktu yang telah terbuang.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Pengertian
membaca adalah memahami ide atau gagasan yang terkuat, tersirat bahkan tersorot
dalam bacaan.
2. Jenis
membaca berdasarkan cara membaca dibedakan menjadi tiga yaitu: membaca bersuara
(membaca nyaring), membaca dalam hati, membaca teknik. Dan tahapan dalam
membaca ada dua yaitu: mengenal huruf dan membaca suku kata.
3. Dua
teknik dasar dalam membaca ada dua yaitu: menangkap dan mengenali kata dan
mempercepat gerakan mata.
4. Rumus
menghitung kecepatan efektif membaca
Jumlah kata yang
dibaca
---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca.
---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca.
5. Menghitung
kecepatan efektif membaca yang dicapai
Jumlah kata yang
dibaca= 312 kata
Jumlah waktu
membaca= 2 menit (120 detik)
312
----- X 60 = 156
kpm
120
6. Hambatan
dalam membaca cepat ada tiga yaitu: sulit kosentrasi, rendahnya motivasi, dan
khawatir tidak memahami bacaan.
3.2 SARAN
Sebagai seorang pelajar atau orang yang
berada dilingkungan akademik sebaiknya menerapkan kecepatan efektif membaca ini
agar bisa merasakan manfaat dan keuntungan dari membaca cepat. Karena ini
adalah salah satu cara untuk mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yang terdapat
dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://s-surya62.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dan-tujuan-membaca.html
di akses pada tanggal 18 februari 2015
http://belajarcalistung.blogspot.com/2011/01/pengenalan-konsep-membaca.html
diakses pada tanggal 18 februari 2015
http://www.muhammadnoer.com/teknik-dasar-membaca-cepat-mengenali-kata-dan-gerakan-mata/
diakses pada tanggal 18 februari 2015
http://sampobeagratis.blogspot.com/2012/01/membaca-cepat-dan-rumus-kecepatan.html
diakses pada tanggal 18 februari 2015
http://utomokdl.blogspot.com/2007/11/contoh-laporan-hasil-penelitian.html
diakses pada tanggal 24 februari 2015
http://www.muhammadnoer.com/hambatan-dalam-membaca-cepat-dan-cara-mengatasinya/
diakses pada tanggal 24 februari 2015
Borgata Hotel Casino & Spa: Employee Directory & Phone Number
BalasHapusThe Borgata Hotel Casino 문경 출장마사지 & Spa has 2,300 rooms, including 310 suites and 7 강릉 출장안마 bars/courses. All of the 용인 출장샵 restaurants are 태백 출장샵 carefully handpicked by experienced 대전광역 출장샵