Minggu, 01 Maret 2015

Makalah Bahasa Indonesia tentang Membaca Untuk Menulis



PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Karena dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan orang tersebut mampu memperluas daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan demikian kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri.Membaca merupakan salah satu kunci utama untuk memasuki istana ilmu, berperan sebagai landasan yang mantap serta kegiatan yang menyajikan sumber-sumber bahan yang tak pernah kering bagi berbagai aktifitas ekpresif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari.(Amir, 1996:26).
Pembelajaran membaca memang mempunyai peranan penting sebab melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kualitas anak didik.(Akhadiah, 1992:29).Membaca bukanlah sekedar menyuarakan lambing-lambang tertulis tanpa mempersoalkan rangkaian kata-kata atau kalimat yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak, melainkan lebih dari itu.Tingkatan membaca seperti itu tergolong jenis membaca permulaan.Pembelajaran membaca di kelas I dan kelas II merupakan pembelajaran membaca permulaan (tahap awal). Kemampuan membaca yang diperoleh siswa kelas I dan kelas II akan menjadi dasar pembelajaran membaca lanjut. Oleh sebab itu pembaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru supaya dapat memberikan dasar yang kuat, sehingga pada tahap membaca lanjut siswa sudah memiliki kemampuan membaca yang memadai.Di sekolah dasar membaca dan menulis merupakan faktor utama yang perlu dilatih dari dini.Dengan membaca dan menulis kita bisa mengikuti perkembangan pembelajaran di segala bidang.Tidak hanya dalam pembelajaran bahasa saja.
Dengan berdasarkan pemaparan diatas maka dirasa perlu untuk membahas teknik membaca cepat dan penerapannya dalam lingkungan akademik.

1.2  Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian membaca?
2.      Apa saja jenis dan tahapan dalam membaca?
3.      Apa saja teknik membaca cepat?
4.      Apa rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca?
5.      Bagaimana menghitung Kecepatan Efektif Membaca yang dicapai?
6.      Apa saja hambatan dalam membaca cepat?

1.3  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas , tujuan penulisan makalah ini untuk:
1.      Mengetahui pengertian membaca
2.      Mengetahui jenis dan tahapan dalam membaca
3.      Mengetahui teknik membaca cepat
4.      Mengetahui rumus menghitung Kecepatan Efektif Membaca
5.      Mengetahui menghitung Kecepata Efektif Membaca yang dicapai
6.      Mengetahui hambatan dalam membaca cepat







PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Membaca
Membaca adalah usaha memahami bacaan sebaik-baiknya; jika teks yang dilafalkan maka pembelajarannya jelas dan fasih, tepat informasi dan penjedaannya, sehingga komunikatif dengan pendengar, dan juga ditandai oleh suatu pemahaman teks.(Amir, 1996:2). Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau hanya di hati. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 2002:18). Membaca adalah merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerjasama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami dan memikirkan.(Yasin Burhan, 1971:90).Menurut Ronald Barker dan Robert Ekskarpit (1975:155), membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktifitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Setelah proses yang bersifat mekanis tersebut berlangsung, maka nalar dan intuisi kita bekerja pula, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Dengan penghayatan, pembaca berarti telah pula merasakan nuansa naskah sehingga bisa pula melangsungkan perenungan. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. (H.G. Taringan, 1985:7).Menurut Ahmad S Harja Sujana (1985:3) menyatakan bahwa membaca merupakan kegiatan yang merespon lambing-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat.
         Semua pengertian di atas benar, hanya masalahnya dari sudut manakah kita memandang dan dalam konteks apa. Membaca yang hanya terbatas pada pembunyian lambang tertulis dan pelafalan kata tanpa harus memahami naskah dinamakan membaca permulaan.Membaca yang sudah berusaha untuk memahami bacaan dinamakan membaca lanjut. (Tim Penyusun Kamus Pusat Indonesia, 2002:8). Jadi muara akhir kegiatan membaca adalah memahami ide atau gagasan yang terkuat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan.Dengan demikian pemahamanlah yang menjadi produk membaca yang bisa diukur.Selain fakta penangkapan dan pemahaman, membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan.Idealnya, kita bisa membaca dalam waktu yang singkat untuk bahan relative banyak, dengan tingkat pemahaman yang tinggi dan selaras dengan maksud penulis.Aktifitas membaca membutuhkan pula kompetensi / kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Faktor-faktor yang mendasar tadi, tidak bersifat statis melainkan menulis harus semakin bertambah karena kegiatan membaca, disamping lantaran aktifitas yang lain. Pada saat kita aktif membaca, referen kehidupan, intelektualitas dan khazanah kata, kita pun meningkat artinya semakin aktif kita membaca maka akan semakin tinggi pengetahuan yang kita dapatkan.
2.2  Jenis dan Tahapan dalam Membaca
1.      Jenis Membaca
Berdasarkan cara membaca, membaca dibedakan menjadi:
a.       Membaca Bersuara (membaca nyaring).
        Yaitu membaca yang dilakukan dengan bersuara, biasanya dilakukan oleh kelas tinggi / besar. Sebenarnya apabila kita berpegang pada batasan-batasan tentang membaca, semua perbuatan membaca tentu saja kedengaran orang lain. Perbedaannya terletak pada persoalan berapa jauh suara bacaan dapat didengar orang lain. Istilah membaca keras maksudnya membaca dengan suara nyaring. Oleh karena itu adalah istilah, "membaca nyaring". Mengapa harus bersuara keras atau nyaring karena perlu didengar oleh orang lain. Biarpun membaca untuk diri sendiri, bagi anak kelas I mempunyai kebiasaan keras atau nyaring. Tujuan membaca keras agar guru dan kawan sekelas dapat menyimak. Dengan menyimak guru dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca dapat memperbaiki bacaan siswa. Pelaksanaan membaca keras bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan seperti berikut:
1.      Membaca Klasikal
           Yaitu membaca yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas. Membaca klasikal biasa dilaksanakan di kelas I. Dengan tujuan supaya anak yang belum lancar membaca bisa menirukannya lebih dahulu.

2.      Membaca Berkelompok
           Yaitu membaca yang dilakukan oleh sekelompok siswa dalam satu kelas. Biasanya dilakukan secara berderet. Satu deret dijadikan satu kelompok. Dengan membaca kelompok guru dapat memperhatikan lebih serius (khusus) anak-anak yang sudah lancar membaca ataupun yang belum lancar membaca. Bagi anak-anak yang belum lancar membaca biasanya cenderung diam (tidak menirukan).
3.      Membaca Perorangan
             Yaitu membaca yang dilakukan secara individu. Membaca perorangan diperlukan keberanian siswa dan mudah dikontrol oleh guru. Biasa dilaksanakan untuk mengadakan penilaian.
b.      Membaca dalam Hati
             Membaca dalam hati yaitu membaca dengan tidak mengeluarkan kata-kata atau suara. Dengan membaca dalam hati siswa dapat lebih berkonsentrasi, sehingga lebih dapat memahami isi yang terkandung dalam sebuah bacaan. Membaca dalam hati sebenarnya membaca bagi orang dewasa atau orang tua. Tidak semua siawa SD dapat membaca dalam hati. Membaca dalam hati siswa SD tetap dilakukan dengan membaca bersuara atau membaca secara berbisik-bisik. Tidak dapat dilaksanakan secara sempurna. Khusus kelas I dan kelas II tidak ada pembelajaran membaca dalam hati. Kelas III-IV dapat dilatih membaca dengan suara bisik-bisik. Sedang kelas V-VI dapat membaca dalam hati secara lebih baik.
Tujuan pembelajaran membaca dalam hati agar siswa dapat:
a.       berkonsentrasi fisik dan mental
b.      membaca secepat-cepatnya
c.       memahami isi
d.      menghayati isi
e.       mengungkapkan kembali isi bacaan.
Konsentrasi fisik maksudnya siswa (pembaca) dapat bebas sikap duduknya. Pandangan mata teramat pada seluruh kalimat yang akan dibaca sebelum mengucapkan (dalam hati) kalimat itu. Konsentrasi mental yaitu memerlukan ekstra penilaian.Pemikiran kita harus tertuju pada bacaan yang sedang dihadapi.Tidak boleh membaca dalam hati dengan pemikiran yang gundah dan kacau. Hasilnya pasti yidak maksimal, bahkan sering tejadi melamun, membayangkan apa yang ada pada angan-angan. Hal ini sering terjadi dan tidak diketahui oleh seorang guru, karma sama-sama dengan posisi diam. Membaca dalam hati juga berusaha membaca secepat-cepatnya.Antara anak satu bangku saja bisa selesainya tidak secara bersamaan, tergantung konsentrasi si pembaca tersebut. Waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit. Siswa pun akan lebih terkondisi, dengan membaca dalam hati, anak-anak tidak ada yang bermain sendiri. Membaca dalam hati dapat menarik minat para siswa agar lekas mengetahui atau memahami isi bacaan. Apabila latihan membaca dalam hati kerap dilaksanakan akan dapat meninbulkan suasana demonstratif dari para siswa untuk lekas dapat mengungkapkan kembali isi bacaan. Pemahaman isi tidak melalui pendengaran terlebih dahulu.
c.       Membaca teknik
            Membaca teknik hampir sama dengan membaca keras. Pembelajaran membaca teknik meliputi pembelajaran membaca dan pembelajaran membacakan. Membaca teknik lebih formal, mementingkan kebenaran pembaca serta ketepatan intonasi dan jeda. Dengan mengacu pada pelafalan yang standar, kegiatan membaca teknikser langsung memasuki kegiatan pembaca berita, pengumuman, ceramahi, berpidato, dsb. ( Amin ; 1996 : 28 ). Pembelajaran membaca dimaksudkan agar siswa dapat membaca untuk keperluan diri sendiri dan untuk keperluan siswa lain. Pembaca lebih bertanggung jawab kepada lafal dan lagu, serta isi bacaan. Pembelajaran membacakan pembaca bertanggung jawab atas lagu dan lafal. Tetapi kurang bertanggun jawab akan isi bacan. Yang lebih baik akan isi bacaan ialah pendengar atau para pendengarnya. Membaca teknik ialah cara membaca yang mencakup sikap, dan intonasi bahasa.
Latihan-latihan yang diperlukan diantaranya :
o    Latihan membaca di tempat duduk.
o    Latihan membaca di depan kelas.
o    Latihan membaca di mimbar.
o    Latihan membacakan. ( Depdiknas ; 2002 : 44 ).
Untuk itu jenis-jenis membaca yang perlu dikembangkan di dunia pendidikan berdasarkan tekniknya adalah :
    1. Membaca intensif
                    Membaca intensif menitik beratkan pada persoalan pemahaman yang mendalam, pemahaman ide-ide naskah dari ide pokok sampai ide penjelas. Pada umumnya menggunakan objek kajian karya-karya ilmiah seperti buku pelajaran perkuliahan, hanya analisis, dsb. ( Amin ; 1996 : 27 ).
    2. Membaca kritis
                    Membaca krirtis merupakan tahapan lebih jauh dari pada membaca intensif, dan dianggap sebagai kegiatan membaca yang bertataram lebih tinggi. Hal ini karena ide-ide buku yang telah dipahami secara baik dan detail, perlu respons (ditanggapi/dikomentari), bahkan dianalisis. Membaca kritis mensyaratkan pembacanya bersikap cermat, teliti, korektif, bisa menemukan kesalahan dan kejanggalan dalam teks, baik dilihat dari sudut isi maupun bahasanya, serta mampu pula membetulkan kesalahan-kesalahan itu. Membaca kritis sangat dibutuhkan sebagian landasan dan untuk kepentingan penulisan resensi buku, kritik sastra, analisis bacaan ilmiah dan sastra serta pembuatan mamakalah banding. Objek kajian membaca kritis tidak terbatas pada karya-karya ilmiah saja, buku-buku sastrapun dapat digunakannya. Pembaca kritis diminta menegakkan sikap objektif dan sportivitas serta cukup punya keterbukaan dan kedinamisan. ( Amin ; 1996 : 27 ).
    3. Membaca cepat
                  Membaca cepat penting kita kuasai berkenaan dengan perolehan informasi-informasi keseharian. Membaca cepat dilaksanakan secara zig-zag atau vertical, punya prinsip melaju keras. Membaca cepat hanya mementingkan kata-kata kunci atau hal-hal yang penting saja, ditempuh dengan jalan melompat kata-kata dan ide penjelas.
    4. Membaca apresiatif dan membaca estetis
                 Dua kegiatan membaca ini agak bersifat khusus karena berhubungan dengan nilai-nilai efektif dan factor intensis/perasaan. Objek kajiannya terutama hanya sastra serta bacaan-bacaan lain yang ditukis denfgan bahasa yang indah. Tujuannya adalah pembinaan sikap apresiatif, suatu penghayatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai kaindahan dan nilai-nilai kejiwaan (spiritual).                   Merekapun demikian, factor pemahaman makna teks juga tidak boleh diabaikan sebab hakikat membaca memanglah memahami maksud yang terkandung dalam naskah.
                Membaca apresiatif kita lakukan, karena kita menyadari bahwa buku-buku agama filsafat, buku-buku pendidikan dan psikologi, sungguh perlu didekati dengan sikap apresiatif, sikap penuh kecintaan dan penghayatan. Khusus membaca estetis, ia perlu disesuaikan dengan pelafalan yang jelas dan fasil, serta berirama tertentu. Yang penting, naskah atau hanya sastra yang dibaca itu terasa lebih hidup serta mampu menyentuh batin dan rasa haru pembaca ( Amin ; 1996 : 28 ).
  1. Tahapan dalam Membaca
    1. Mengenal Huruf
            Agar anak-anak mudah mengenal huruf banyak sekali metode yang dilakukan:
 a.Menyanyikan huruf A-Z gunanya adalah melatih anak dalam mengucapkan huruf dengan baik.
    -Nyanyikanlah lagu "ABC" secara bersama -sama
    -Bagilah anak menjadi empat kelompok
    -Bagilah anak cara bernyanyi dengan suara keras,lembut,tinggi dan rendah,lambat ,cepat ,berbisik ,pelan  dsb.
    -Berilah kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih bagaimana mereka menyanyi
    -Setiap kelompok di minta menyanyikan hanya satu bait dari lagu "ABC"
    -Nyanyikanlah lagu "ABC"
                            Bagian 1---ABCDEFG
                            Bagian 2---HIJKLMN
                            Bagian 3---OPQRSTU
                            Bagian 4---VWXYZ
 b.Kartu Huruf
     alat yang diperlukan:

      -Kartu huruf vokal a,i,u,e,o
      -Kartu huruf konsonan
Pelaksanaan kegiatan:
-Pengajar mengajak anak-anak melihat sebuah kartu gambar dan menyebutkan huruf depannya .misalnya gambar apel huruf a, gambar bola huruf b ,gambar cangkir huruf c dan seterusnya.
-Anak-anak menirukan pengajar
-cara menyebutnya tidak harus berurutan dari a,b,c dst dapat dilakukan secara acak
c. Perabaan Huruf
     alat yang di perlukan:
    -1 set huruf peraba dari huruf A sampai dengan huruf Z kartu ini pada permukaannya harus memiliki
      permukaan yang kasar .sehingga pada saat di raba akan terasa di ujung jari.Kartu peraba ini bisa di buat
      sendiri dengan AMPLAS lalu kita potong membentuk huruf dan kita tempelkan pada kertas berwarna
      sehingga menarik perhatian anak.
   -Anak akan di ajarkan perabaan dan mengenal cara alur penulisan ,misalnya huruf a di raba dan huruf b dst
   -Pertama ajarlah anak meraba huruf mata terpejam kemudian dengan mata terbuka .ulangi satu huruf sam-
     pai enam kali rabaan kemudian suruhlah anak mengikuti alur tadi dengan menulis di udara kemudian menu-
    lis di atas tepung agar mudah di hapus baru kemudian menulis menggunakan pensil.

Dengan menggunakan kartu peraba ini anak mempunyai dua kemampuan  sekaligus yaitu mengenal dan menulis huruf

 d.Bentuk dan Huruf

 -Gambarlah sebuah lingkaran,bujur sangkar dan segi tiga
 -Tulislah beberapa huruf dalam setiap bentuk
 -Dua huruf dalam satu bentuk lebih baik untuk permulaan.misalnya tulis huruf "T" dan "M" dalam bentuk ling-
   karan .
 -Kemudian ajukan pertanyaan dalam berbagai cara:

                 Bentuk apa yang berisi huruf "T" ?
                 Dalam bentuk apa huruf "M" berada?

 e.Permainan Huruf
    A. Melompat Ria
         -Siapkan kartu-kartu yang masing-masing di atasnya tetulis satu huruf
         -Tunjukkan kepada anak-anak satu kartu dengan huruf "L".
         -Perlihatkan satu kartu kepada anak-anak dengan kata "Lompat" di atasnya.dengan demikian mereka
           melihat bahwa kata "Lompat" di mulai dengan huruf "L"
         -Pisahkan kartu yang telah di pakai
         -Sisipkan kartu "L" setiap 3 atau 4 kartu lain di sisipkan
         -Lakukan permainan ini dengan menggunakan huruf-huruf lainnya seperti "D" untuk duduk, "J" untuk
           jongkok.

    B. Ada apa di punggungku
        -Gunakan jari tangan untuk menuliskan satu huruf di punggung anak
        -Lihat apakah dia bisa menebak huruf apa yang di tulis di punggung nya
        -Tulis huruf yang sama di punggung anak yang lain
        -Berikan mereka semangat untuk saling menuliskan huruf di punggung temannya dan kemudian menebaknya
        -Untuk anak yang lebih besar,tulislah nama teman mereka,hewan,bunga dll di punggung

2.Membaca Suku Kata
      Setelah mengenal huruf selanjutnya guru membimbing anak belajar membaca suku kata,dengan memasang warna  yang sesuai

Tahapan-Tahapan Membaca Suku Kata

a. Membaca suku kata secara bersama -sama pada saat klasikal kurang lebih 10 menit setiap hari.
    Misalnya:   ----ba    bi     bu    be    bo
                           ca    ci      cu    ce    co
                          
    Dua suku kata yang di atas di baca dua hari dan di ulang -ulang serta di acak sehingga membentuk suku kata misalnya:   ca - be.          be- ca     ca -ca    cu- ci    ba - ca    dst....demikian juga dengan suku kata yang lain.

b. Kartu Suku Kata
    Alat yang di perlukan
     -Kartu suku kata
  Pelaksanaan kegiatan:
     -Pengajar meletakkan sebuah kartu dan anak mencari pasangan kartu sesuai warnanya.
     -Jika sudah di pasang kartu di baca,misalnya kartu merah dengan merah,kartu kuning dengan kuning dst.
                                    na  si   ro   ti
2.3  Teknik Membaca Cepat
dua teknik dasar dalam membaca cepat yakni:
  • Menangkap dan mengenali kata
  • Mempercepat gerakan mata

Mari kita bahas satu per satu. 
1. Menangkap dan mengenali kata
Dalam proses membaca, mata bertindak sebagai indra yang menangkap kata-kata dalam bahan bacaan. Kata-kata tersebut kemudian dikirim ke otak untuk dikenali sebagai sebuah kosa kata, kelompok kata, maupun pemahaman sebuah kalimat.
Ternyata otak manusia mampu memproses kata-kata dengan baik bahkan ketika urutannya dibolak-balik. Coba Anda simak teks berikut:
Kmaemuapn mbecmaa cpeat trkeiat eart dngean kmaemuapn mngelnaei ktaa.Mnuasia mngenelai breabgai ktaa lweat bkuu dan tlisaun ynag dbiacaayn.Ktaa-ktaa tbuesret dsimiapn dlaam mmorei oatk dan aakn dinalkei lbeih cpeat ktikea dtemuikan kmblaei pdaa baahn baacan ynag brau.
Libeh habet lgai tnyatera uturan ktaa tdiak tlaleru ptineng aslaakn psoisi hruuf preatma dan trekahir tdiak bruebah.Adna hnaya ckuup mngelnaei hruuf preatma dan trekahir tdai kmeduian dnegan kmemapaun laur baisa aakn mngeanilnya sbegaai sbeauh ktaa spereti ynag Adna bcaa skeranag.Ini mneuurt rsiet ynag prenah dlikaukan Uinvertisas Cmabrigde, Ingrigs.
Sekarang bandingkan dengan teks aslinya
Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata.Manusia mengenali berbagai kata lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan yang baru.
Lebih hebat lagi ternyata urutan kata tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir tadi kemudian dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata seperti yang Anda baca sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan Universitas Cambridge, Inggris.
Apa yang Anda rasakan ketika membaca kedua teks tadi? Kebanyakan orang tidak akan mengalami kesulitan berarti untuk membaca teks pertama. Mungkin kecepatannya akan lebih lambat karena teks tersebut dibolak-balik. Walaupun demikian teks tersebut masih cukup mudah dibaca dan dikenali sebagai kosa kata yang telah kita kenali sebelumnya.
Tulisan yang dibolak-balik tadi sekaligus menjadi bukti bahwa Anda mampu membacanya. Inilah prinsip yang akan kita gunakan dalam membaca cepat yakni mengenali kata demi kata dengan kecepatan tinggi sehingga Anda bisa terus berpindah ke kata berikutnya sambil membangun pemahaman dan konteks bahan bacaan.
Dalam membaca cepat kemampuan mengenali kata adalah dasar. Ketika Anda melihat sekumpulan huruf lewat mata dan mengirimkan ke otak, maka akan ada proses pengenalan terhadap kata-kata tersebut terlebih jika Anda pernah mengenal kosa kata tersebut sebelumnya. Itu mengapa orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif lebih cepat dibandingkan orang yang jarang baca karena kekayaan kosa kata yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam teknik membaca cepat, kita akan melatih kecepatan mengenali berbagai kosa kata tersebut.
Berikut latihan yang dapat Anda lakukan. Coba lihat tulisan pada kolom pertama (paling kiri) kemudian temukan kata yang sama pada 4 kolom berikutnya. Lakukan proses ini dengan cepat dan sekali lirik. Semakin cepat dan akurat Anda mengenalinya berarti semakin cepat pula kemampuan asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut


2.4  Rumus Menghitung Kecepatan Efektif Membaca
        Untuk mengukur kecepatan membaca ,
Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1.Catatlah waktu Anda mulai membaca
2.Catatlah waktu Anda selesai membaca
3.Catatlah berapa lama Anda membaca, lamanya....menit ....detik
4.Hitunglah jumlah kata dalam bacaan. Jumlah kata :....
5.Hitunglah kecepatan membaca Anda !



Rumus menghitung kecepatan membaca :
Jumlah kata yang dibaca
---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
Jumlah waktu membaca
Tingkat Kecepatan Membaca
--------------------------------
1.Pascasarjana : 400 kpm (kata per menit )
2.Mahasiswa : 325 kpm (kata per menit )
3.SMA : 250 kpm (kata per menit )
4.SD / SMP : 200 kpm (kata per menit )
  • Manfaat atau keuntungan dari membaca cepat:
1.      Menghemat waktu
2.      Meningkatkan efesiensi
3.       Memiliki nilai menyenangkan dan menghibur
4.       Memperluas cakrawala mental
5.       Membantu berbicara secara efektif
6.       Membantu menghadapi ujian.
2.5  Menghitung Kecepatan Efektif Membaca yang dicapai
Menghitung kecepatan efektif membaca yang dicapai teman saya
Jumlah kata yang dibaca= 312 kata
Jumlah waktu membaca= 2 menit (120 detik)
312
----- X 60 = 156 kpm
120


2.6  Hambatan dalam Membaca Cepat
1. Sulit Konsentrasi
                 Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.
Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah ke mana dan huruf-huruf yang dibaca pun ikut menguap terbang.Dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan Anda menangkap dan memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat, maka konsentrasi yang baik akan memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus dengan pemahaman dan bukan sebaliknya.
Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan Anda sulit berkonsentrasi.Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu ruangan yang nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai.Jika ada gangguan, selesaikan dulu sebelum Anda mulai membaca.
Setelah hal di atas dilakukan, selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan konsentrasi itu sendiri.Dalam membaca cepat konsentrasi yang dibutuhkan adalah kerjasama antara mata dan otak di mana mata bekerja menangkap kata dengan cepat dan otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata demi kata yang ditangkap.
2. Rendahnya Motivasi
Hambatan berikutnya dalam membaca adalah motivasi.Gangguan ini terutama dialami mahasiswa ketika harus membaca text book tebal yang tidak disukai. Rendahnya motivasi akan muncul ketika Anda hendak membaca suatu buku tapi tidak terlalu tahu buku tersebut tentang apa. Maka Anda akan cenderung membaca sekedarnya saja dan tidak terlalu berminat untuk membaca dengan pemahaman yang baik.
Bagaimana mengatasi motivasi ini?Caranya adalah Anda harus menemukan jawaban mengapa Anda perlu membaca buku tersebut. Bahasa kerennya What Is In It For Me?Jika buku tersebut text book perkuliahan yang tebal dan membosankan, coba bayangkan apa yang menarik dari judulnya, topik-topik yang dibahas di dalamnya, dan apa yang bisa Anda aplikasikan jika menguasai buku tersebut. Jika buku tersebut sebuah biografi, coba bayangkat betapa hebatnya orang yang dibahas, apa yang telah dia lakukan akan dapat menjadi pelajaran bagi Anda. Jika buku tersebut adalah buku-buku self help atau Management, bayangkan apa yang akan terbantu jika Anda bisa menguasainya.
              Jika telah berusaha sekuat tenaga dan tetap tidak memiliki motivasi untuk membaca sebuah buku tertentu, maka jangan-jangan buku tersebut memang tidak cocok buat Anda dan harus diganti dengan buku yang lain.
Mengapa motivasi penting dalam membaca? Nantinya ketika Anda mulai membaca teks yang panjang, motivasi inilah yang akan mempertahankan stamina Anda dan memberi kekuatan untuk terus membaca sampai selesai karena ingin mengetahui dan memahami isinya. Tanpa motivasi mungkin ada bisa membaca sampai beberapa halaman, tapi setelah itu segera bosan dan malas meneruskannya.
              Motivasi menjadi pendukung konsentrasi dan saling bantu membantu dalam menciptakan pemahaman yang utuh baik secara nalar maupun emosional. Jika Anda memiliki otak yang cemerlang dan konsentrasi yang tinggi, mungkin Anda bisa memahami materi dengan mudah.Akan tetapi, motivasi-lah yang membantu untuk mempertahankan pemahaman tersebut dalam jangka panjang karena motivasi melibatkan emosi dan keinginan untuk menikmati suatu bahan bacaan.
3. Khawatir Tidak Memahami Bahan Bacaan
Ada orang yang minder duluan ketika baru melihat buku yang hendak dibaca.Dia khawatir bahwa buku tersebut terlalu berat dan nanti tidak bisa dipahami. Rasa khawatir ini ternyata akan menjadi kenyataan jika Anda terus membawanya ketika membaca. Kekhawatiran bahwa Anda tidak bisa atau sulit memahami isi bacaan akhirnya akan benar-benar menjadi kenyataan.
Untuk itu singkirkan semua kekhawatiran tersebut.Yakinkan pada diri Anda bahwa meskipun buku yang hendak dibaca mungkin cukup sulit, bukan berarti Anda tidak bisa memahaminya. Batu yang keras sekalipun akan berlubang oleh tetesan air yang terus menerus.
Rasa khawatir ini paling sering jika membaca buku pelajaran terutama pada saat menjelang ujian.Ada perasaan waktu Anda cukup terbatas, Anda kurang memiliki pengetahuan, soal yang ditanyakan mungkin sangat beragam dan Anda harus menguasai satu buku secara penuh untuk memahaminya. Kekhawatiran ini akan mengganggu kecepatan baca maupun pemahaman Anda.
Jika Anda adalah seorang pelajar atau mahasiswa, maka saya sarankan, secara rutin bacalah buku teks yang diwajibkan jauh-jauh hari sebelum ujian. Dengan demikian rasa khawatir tidak memahami akan hilang dan Anda dapat membacanya jauh lebih rileks dan nyaman. Ketika ujian sudah menjelang, Anda tinggal mengulang sedikit poin-poin penting untuk memastikan topik tersebut masih dikuasai tanpa perlu membaca lagi keseluruhan buku.
4. Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Dalam Membaca
Hal terakhir yang kita bahas dalam hambatan membaca adalah kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang. Kebiasaan buruk dalam membaca jika terus dipelihara akan membuat kecepatan baca Anda terganggu. Beberapa kebiasaan buruk yang lazim dimiliki orang adalah:
  1. Vokalisasi
    Hal ini dilakukan dengan cara melafalkan apa yang Anda baca. Dengan demikian, kecepatan baca Anda akan sama dengan kecepatan berbicara. Tahukah Anda berapa kecepatannya? Sangat lambat, kira-kira cuma 120 kata per menit. Silakan Anda coba sendiri dan hitung.
  2. Sub Vokalisasi
    Ada orang membaca tanpa suara di bibir, tapi di hati. Dengan cara ini, dampaknya kurang lebih sama dengan vokalisasi yakni kecepatan baca sama dengan kecepatan berbicara.
  3. Gerakan Bibir
    Ada juga yang tidak bersuara, tapi bibir seperti orang berbicara dan melafalkan sesuatu. Kebiasaan ini berakibat sama dengan dua kebiasaan buruk yang kita bahas.
  4. Gerakan Kepala
    Banyak orang ketika membaca kepalanya ikut bergerak mengikuti kata demi kata dalam bahan bacaan. Dengan demikian kepala bergerak secara teratur dari kiri ke kanan kembali lagi ke kiri dan seterusnya. Kebiasaan ini akan menghambat kecepatan baca karena pergerakan kepala sebenarnya kalah jauh dengan pergerakan mata.
  5. Regresi (Pengulangan ke belakang)
    Pernahkah Anda membaca suatu kalimat atau paragraf kemudian tidak yakin dengan isinya atau merasa kurang paham kemudian Anda balik lagi dan mengulang kalimat atau paragraf tersebut. Bayangkan jika dalam satu halaman saja Anda melakukannya 10-15 kali, berapa banyak waktu yang telah terbuang.














PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
1.      Pengertian membaca adalah memahami ide atau gagasan yang terkuat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan.
2.      Jenis membaca berdasarkan cara membaca dibedakan menjadi tiga yaitu: membaca bersuara (membaca nyaring), membaca dalam hati, membaca teknik. Dan tahapan dalam membaca ada dua yaitu: mengenal huruf dan membaca suku kata.
3.      Dua teknik dasar dalam membaca ada dua yaitu: menangkap dan mengenali kata dan mempercepat gerakan mata.
4.      Rumus menghitung kecepatan efektif membaca
               Jumlah kata yang dibaca
                ---------------------------- X 60 = jumlah kata per menit
               Jumlah waktu membaca.
5.      Menghitung kecepatan efektif membaca yang dicapai
             Jumlah kata yang dibaca= 312 kata
             Jumlah waktu membaca= 2 menit (120 detik)
             312
             ----- X 60 = 156 kpm
             120
6.      Hambatan dalam membaca cepat ada tiga yaitu: sulit kosentrasi, rendahnya motivasi, dan khawatir tidak memahami bacaan.
3.2  SARAN
Sebagai seorang pelajar atau orang yang berada dilingkungan akademik sebaiknya menerapkan kecepatan efektif membaca ini agar bisa merasakan manfaat dan keuntungan dari membaca cepat. Karena ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yang terdapat dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA



1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa: Employee Directory & Phone Number
    The Borgata Hotel Casino 문경 출장마사지 & Spa has 2,300 rooms, including 310 suites and 7 강릉 출장안마 bars/courses. All of the 용인 출장샵 restaurants are 태백 출장샵 carefully handpicked by experienced 대전광역 출장샵

    BalasHapus